13 aparat kepolisian serta penyelidiik di Meksiko tewas dalam aksi penyergapan saat mereka sedang melakukan perjalanan melewati daerah pedesaan. Hal tersebut menandai serangan baru tehadap penegak hukum oleh oknum kriminal. Delapan aparat polisi negara bagian serta lima aparat polisi investigasi negara bagian juga tewas saat mereka melakukan peyergapan di kota madya Coatepec Harinas. Hal ini tepatnya terjadi pada 125 km atau 78 mil di barat daya Meksiko City (Negara Bagian Meksiko). Menurut pejabat setempat, hal tersebut terjadi pada Kamis sore. Kejaksaan Agung di Negara Bagian Meksiko menuturkan bahwa aparat kepolisian sedang melakukan perjalanan melewati wilayah tersebut guna memerangi oknum kriminal. Membicarakan hal ini, Ibukota negara Meksiko di kelilingi oleh negara- negara bagian Meksiko pada tiga sisi wilayah nya, yang mana wilayah tersebut juga merupakan tempat tinggal yang di huni oleh lima belas juta lebih penduduk.
Mirisnya, kartel narkoba dan kasus kejahatan yang terorganisir banyak ditemukan di wilayah ini. Badan Intelegen Pemerintah Negara Bagian melaporkan bahwa pada bulan September terdapat 26 oknum kriminal yang berhasil di identifikasi. Oknum kriminal tersebut beroperasi di negara Bagian dengan Kartel generasi baru Jalisco dan La Familia sebagai saingannya yang mana keduanya bersaing agar bisa menguasai wilayah utama. La Familia sendiri telah diperkirakan bahwa organisasinya telah menguasai wilayah dimana para petugas di sergap, dan melakukan pemerasan di sana, organisasi ini juga mengendalikan harga segala sesuatu seperti bahan bangunan hingga tortilla. Kembali kepada topik, tubuh yang berlumuran darah terlihat jelas pada foto yang di posting di media sosial.
Baca juga : Fakta Tentang Meksiko yang Harus Anda Ketahui
Di ketahui bahwa tubuh ini adalah tubuh dari petugas yang sedang bertugas, tubuh ini terlihat masih memakai seragam petugas, dengan pakaian yang berserakan di samping mobil putih yang ternodai bekas peluru di sisinya. Sementara itu, di Meksiko sendiri ternyata serangan terhadap polisi sudah menjadi rutinitas yang harus mereka tempuh demi memperjuangkan negara dan mengangkat martabat kepolisian. Hal ini disebabkan kartel narkoba yang membludak serta kejahatan teroganisir di Mesiko berlarut-larut hingga menyebabkan tingkat pembunuhan yang tinggi. Menurut LSM Anti kejahatan Causa en Comun sietidaknya pada 2020 saja sudah terdapat 524 petugas kepolisian Meksiko yang tewas akibat serangan semacam ini. Bahkan di beberapa negara bagian Meksiko terdapat beberapa kelompok kriminal yang berkolusi dengan pihak kepolisian, dan yang mengejutkan lagi hal ini sudah menjadi hal biasa yang terjadi disana.
Falko Ernest yang merupakan analis senior di Meksiko Grup Krisis Nasional mengatakan bahwa Polisi sering kali tidak mematuhi tuntutan kriminal hingga kemudian menanggung akibat olehnya, atau juga terdapat polisi yang mematuhi suatu kelompok namun kemudian akhirnya menjadi sasaran kelompok lain yang berselisih dengan kelompok satu ini tadi. Serba salah memang. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Ovradoe, dalam kampanye nya pada tahun 2018 berjanji kepada masyarakat Meksiko untuk mencari solusi atas masalah ini melalui pendekatan yang tidak terlalu terkesan konfrontatif, dia sering menyebutkan hal ini dengan istilah “Peluk bukan Peluru” tentunya disamping juga menangani masalah- masalah lain seperti kemiskinan dan korupsi yang berada di Meksiko . Untuk kemudian presiden Andres Manuel Lopez Ovradoe mempromosikan pembentukan polisi militer yang saat ini di kenal sebagai Pengawal Nasional. Pengawal Nasional yang di bentuk oleh Presiden Meksiko sendiri ini beroperasi di bawah kepemimpinan militer.
Baca juga : Bentrok Terjadi Antara Warga Kota Meksiko dengan Polisi